MENGENAL KEMBALI MUSIK TRADISIONAL MANGGARAI
Alat musik tradisional Manggarai (gendang dan gong) |
Dewasa ini, generasi muda Manggarai sudah melupakan
identitas mereka sebagai orang Manggarai. Banyak aspek kehidupan budaya
Manggarai yang kini sudah tidak diketahui lagi oleh generasi muda, dan salah
satunya adalah musik tradisional. Generasi muda Manggarai dalam hal selera
terkait musik kini telah dipengaruhi oleh perkembangan musik internasional,
seperti: EDM, rock, hip-hop, underground, reggae, jazz, dan lain-lain. Jenis
musik seperti ini terus diminati bahkan tidak jarang generasi muda Manggarai
membentuk group band dengan aliran musik tersebut.
Keadaan sebaliknya justru terjadi pada musik
tradisional Manggarai. Di tengah-tengah hebohnya minat generasi muda akan genre
musik modern, musik tradisional malah kehilangan nyawa dan rohnya. Anak-anak
sudah tidak mengenal lagi jenis musik, alat-alat musik, maupun lagu-lagu
tradisional Manggarai. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda Manggarai
harus mulai melestarikan kembali musik tradisional kita karena musik
tradisional kita ini merupakan salah satu wujud kekayaan orang Manggarai. Dan
salah satu bentuk nyata yang dapat kita lakukan dalam melestarikan musik
tradisional Manggarai adalah mulai mengenal kembali musik tradisional itu.
Dalam upaya mengenal kembali musik tradisional Manggarai,
hal pertama yang harus kita ketahui terlebih dahulu adalah macam-macam alat
musik tradisional Manggarai. Yang pertama adalah nggong (gong). Nggong sendiri di Manggarai diperkenalkan
pertama kali oleh orang Goa dan pedagang Bima. Berikutnya adalah gendang.
Gendang di Manggarai biasanya terbuat dari kayu ara, kayu namut, dan lain-lain,
sedangkan untuk selaputnya biasa menggunakan kulit kambing. Gendang di
Manggarai terdiri atas dua jenis, yaitu: tutung
(gendang berukuran kecil) dan oreng
(gendang berukuran besar sebagai pengiring gendang tutung). Kemudian alat musik
tambor. Tambor sendiri berbentuk seperti gendang,
hanya bedanya tambor memiliki dua selaput yang terbuat
dari kulit kambing jantan dan kulit kambing betina. Apabila menggunakan kulit
kambing jantan saja atau kulit kambing betina saja maka bunyinya kedengaran
kurang nyaring. Pada zaman dahulu, tambor
digunakan masyarakat Manggarai sebagai alat musik pengiring perang. Selain nggong, gendang, dan tambor, masih ada alat musik lain seperti sunding tongkeng, mbetung,
kerontong dan nentung.
Ketika kita sudah mengenal kembali alat-alat musik
tradisional Manggarai, selanjutnya kita mengenal irama musik yang dihasilkan
oleh beberapa alat musik ini. Pada umumnya, baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam upacara adat alat musik seperti gong, gendang, dan tambor merupakan alat musik utama. Berikut
adalah beberapa jenis irama yang dihasilkan dari alat musik tradisional
Manggarai:
Permainan alat musik tradisional Manggarai dalam upacara penti |
* Takitu
* Kedendik:
takitu yang dipercepat
* Ongga
ca/redep: memukul gendang dan tambor satu-satu diiringi pukulan gong satu-satu
juga
* Cocong:
lebih cepat dari ongga ca
* Mbata:
terbagi atas mbata wolos, mbata kandang japi, mbata tako latung data, mbata
landu. Motifnya seirama dengan dere mbata.
* Serbandang/ndundundake
* Raga
mese/congka lesong: biasanya pada upacara tae kaba
* Paki
tambor: biasanya pada saat perang
* Paki
concong.
Setelah membaca tulisan ini, diharapkan agar para pembaca
terutama generasi muda Manggarai mulai melakukan flashback terhadap kesenian
musik Manggarai. Generasi muda diharapkan mulai melestarikan kembali musik
tradisional Manggarai. Walaupun kelihatannya sepele tetapi seni musik
tradisional juga merupakan warisan kekayaan Manggarai yang tak ternilai
harganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar